Dumai, Kitamelayu. Om – Rapat pematangan rencana aksi demo ARUK ke Pelindo Dumai. Aliansi Rakyat Untuk Keadilan (ARUK) yang merupakan gabungan organisasi dan LSM di Dumai menggelar pertemuan untuk mematangkan persiapan aksi demonstrasi ke PT Pelindo Regional Cabang Dumai.
Aksi menyusul isu pencemaran udara akibat pengapalan bungkil dan makin parahnya banjir pasca penutupan 5 anak sungai oleh perusahaan di kawasan Pelindo. Rencananya aksi bakal digelar pada tanggal 22-23 Oktober 2025 mendatang.
AKSI Penyampaian pendapat di muka umum dalam rangka merespon keluhan masyarakat terhadap ketidakpedulian PT Pelindo terkait pencemaran udara yang mengancam kesehatan masyarakat dan makin parahnya banjir akibat penutupan 5 anak sungai.
“Sebenarnya tidak perlu ada aksi, tapi kita lihat Pelindo makin semena-mena. Silahkan mereka melakukan kegiatan di kawasannya, tapi jangan merugikan masyarakat sekitarnya. Sudah sering diingatkan, termasuk melalui pemberitaan. Mungkin melalui aksi demonstrasi mereka bisa lebih peduli,” ujar Ahmad Maritulius usai rapat persiapan aksi demonstrasi, Selasa (14/10/25) sore tadi.
Kegiatan Sub Holding Pelindo Multi Terminal yang merupakan bagian dari PT Pelindo Regional Cabang Dumai dengan aktivitas bongkar muat bungkil sawit telah mencemari udara dan mengancam kesehatan serta keselamatan masyarakat.
Direktur Lembaga Penggiat dan Pemberdayaan Lingkungan Hidup (LP2LH), Fatahudin, SH menyampaikan Puskesmas Dumai Kota yang berjarak 20 meter dari perusahaan semi plat merah itu menjadi penyumbang terbesar kedua untuk pasien TBC di Kota Dumai dengan mencatatkan 145 pasien tahun 2023 dan 170 pasien di tahun 2024 serta 140 pasien hingga bulan September 2025.
“Harus ada sanksi tegas terhadap perusahaan yang mengabaikan pencemaran lingkungan. Jika tetap dibiarkan, bisa jadi seluruh perusahaan tidak lagi taat terhadap UU Lingkungan Hidup dan seenaknya saja beroperasi dengan hanya berorientasi keuntungan semata,” tegas Fatahuddin.
Sementara Wakil Ketua Forum RT se Kota Dumai, Denew Indra SE menegaskan masyarakat sudah sangat resah dengan aktifitas sejumlah perusahaan di kawasan Pelindo Dumai.
“Kami hanya mendapat racun busuk dari aktifitas perusahaan sepanjang pelabuhan PT Pelindo. Mereka ( Pelindo,red) hanya memikirkan keuntungan semata tanpa menghiraukan kesehatan masyarakat. Dan itu sudah terjadi sejak lama,” ungkap Denew Indra.
Pada sisi lain, salah seorang Koordinator Aksi, RK Tri Sahputra menyampaikan surat aksi segera dimasukkan ke Mapolres Dumai dalam minggu ini. Titik aksi rencananya dilakukan di dua titik. Masing-masingnya di pintu masuk Pelindo Dumai Jalan Datuk Laksamana dan sepanjang dermaga Pelindo untuk aksi dari sisi laut.
“Adapun tuntutan yakni mendesak penghentian aktivitas pengapalan bungkil dan kegiatan lainnya di kawasan Pelindo Dumai yang terindikasi mengakibatkan kerusakan lingkungan. Termasuk penutupan 5 anak sungai yang mengakibatkan makin parahnya banjir di Kota Dumai,” tegas RK Tri Sahputra, Selasa (14/10/25).
Sumber : Kupasberita.Com
Editor : MK
Foto : FSK