Dumai.Kitamelayu.Com – Aliansi Rakyat Untuk Keadilan (ARUK) Kota Dumai merasa gerah dengan upaya intimidasi yang dilakukan sejumlah pihak terkait rencana aksi demonstrasi ke Pelindo Dumai. Tindakan itu patut diduga bagian dari adu domba yang dilakukan Pelindo terhadap ARUK dengan pekerja di Kawasan Pelindo Dumai. Namun pihak Pelindo membantah dan menyatakan perlawanan yang muncul adalah tindakan spontanitas dari pekerja.
AKSI Demonstrasi yang bakal dilakukan Aliansi Rakyat Untuk Keadilan (ARUK) pada tanggal 22-23 Oktober 2025 mendatang terkait pencemaran lingkungan di Kawasan Pelindo Dumai mulai mendapat perlawanan. Hanya saja hal itu tidak menyurutkan langkah para aktivis yang tergabung bersama ARUK Dumai. Namun terkait perlawanan yang muncul melahirkan dugaan adanya keterlibatan Pelindo dalam mengadu domba aktivis lingkungan dengan para pekerja di kawasan Pelindo Dumai.
“Sehari rencana aksi dimatangkan, sudah ada upaya intimidasi dari oknum tertentu. Bahkan sampai ada ancaman terhadap korlap aksi. Kita ingatkan Pelindo jangan mengadu domba kami dengan pekerja di kawasan Pelindo Dumai,” tegas Korlap Aksi, Ahmad Maritulius, SE kepada media, Sabtu (18/10/25).
Ditegaskan Ahmad Maritulius, gerakan yang dilakukan ARUK dalam rangka menyelamatkan kepentingan ribuan masyarakat dari ancaman kesehatan akibat pencemaran udara dampak kegiatan di Kawasan Pelindo Dumai.
“Berdasarkan data pegiat lingkungan, kawasan pelabuhan Pelindo diduga masuk kategori zona merah. Ini sangat mengkhawatirkan dan mengancam kesehatan masyarakat. Kami mengingatkan pihak-pihak yang ingin menghalangi aksi ini agar berpikir ulang kembali,” ujar Ahmad Maritulius mengingatkan.
Pada sisi lain, Said Herman yang juga bagian dari ARUK mengaku dihubungi seseorang yang meminta penghentian aksi demonstrasi dengan nada mengancam. “Ada yang menghubungi saya. Dengan nada mengancam dia meminta aksi demonstrasi dibatalkan. Tapi saya jelaskan, aksi ARUK bukan ditujukan kepada para pekerja, tapi menuntut dan mendesak Pelindo Dumai agar menghentikan pencemaran udara yang mengancam keselamatan dan kesehatan ribuan masyarakat,” papar Said Herman.
Koordinator Aksi lainnya, RK Tri Sahputra, ST, MIP dan Denew Indra, SE mengaku juga mendapat perlakuan yang sama. Sejumlah orang menghubungi mereka agar membatalkan aksi demonstrasi ke Pelindo Dumai. “Banyak yang menghubungi, dan bagi saya itu hal biasa. Dalam setiap agenda aksi pasti akan memunculkan pro dan kontra. Tapi kami ingatkan, penyampaian aspirasi dilindungi Undang-undang. Bagi yang berniat menghalangi tentu akan berhadapan dengan hukum,” tegas RT Tri Sahputra, ST, MIP mengingatkan.
Sementara GM Pelindo Dumai, Jonathan Ginting saat dihubungi Kupas Media Grup membantah adanya upaya adu domba yang dilakukan terhadap ARUK dengan pekerja di kawasan Pelindo Dumai.” Kami tidak ada memprovokasi siapa pun, menurut kami itu tindakan spontanitas saja dari teman-teman yang bekerja di kawasan Pelindo, terimakasih,” ujar Jonathan Ginting melalui pesan WA, Sabtu ( RLS )*** Faisal Sikumbang
Editor: MK