Dumai, Kitamelayu.Com – Dalih Bea Cukai Dumai yang memindahkan lokasi pemusnahan Barang yang Menjadi Milik Negara (BMMN) ke Lapangan Tembak Laras Panjang Detasemen Arhanud 004 Rudal karena alasan polusi udara, kembali menuai kritik. Alasan tersebut dinilai janggal dan tidak masuk akal oleh berbagai pihak, termasuk seorang praktisi hukum asli Dumai, Eko Saputra., SH., MH., CPL.
Kepada Awak media, Eko menilai keputusan pemindahan lokasi tersebut sarat keanehan dan justru membuka ruang kecurigaan terhadap transparansi Bea Cukai. “Kalau memang dipindahkan ke tempat militer, apakah polusi udaranya otomatis hilang?,” ujar Eko, Selasa (25/11/2025).
Dikatakan Eko lagi, pemusnahan selama ini selalu dilakukan di halaman belakang Kantor Bea Cukai Dumai dan tidak pernah menjadi persoalan besar. Karena itu, alasan polusi dianggap tidak logis dan terlalu dipaksakan. Ia juga menyoroti bahwa pemindahan kegiatan ke kawasan militer berpotensi membatasi akses siapapun, sehingga proses pemusnahan bisa berlangsung tanpa kontrol langsung dari masyarakat. “Mengapa tiba-tiba harus digelar di Rudal? Aksesnya terbatas, wartawan pun disaring. Ini bukan agenda rahasia, ini agenda negara yang harus bisa dilihat siapa saja,” tambahnya.
Eko berharap agar Bea Cukai Dumai kembali menggelar pemusnahan di kantor mereka sendiri, sebagaimana biasanya, dan memastikan kegiatan berlangsung secara terbuka. “Yang dimusnahkan itu barang yang sudah menjadi milik negara. Masyarakat pun berhak menyaksikan prosesnya. Tidak boleh ada yang ditutupi. Transparansi harus dijaga,” pungkasnya.
Besok BC Dumai Musnahkan BMMN
Sebelumnya telah diberitakan, Bea Cukai Dumai dijadwalkan melakukan pemusnahan Barang yang Menjadi Milik Negara (BMMN) pada Rabu (26/11/2025). Namun kegiatan tersebut justru memunculkan banyak pertanyaan setelah lokasi pemusnahan di Lapangan Tembak Laras Panjang Detasemen Arhanud 004 Rudal.
Seorang wartawan Dumai, Eka, menyoroti ketertutupan agenda tersebut. Ia menyebut hanya wartawan yang menerima undangan yang diperkenankan masuk ke lokasi pemusnahan. “Kita tanya kawan-kawan lain, yang boleh ikut dalam pemusnahan hanya yang dapat undangan. Kalau tidak, tidak dibolehkan masuk,” ujar Eka, kepada Sekilas Riau, Selasa (25/11/2025).
Menurutnya, selain akses media yang dibatasi, lokasi pemusnahan di kawasan militer tentunya akan semakin sulit melakukan kontrol. “Aneh saja, selama ini pemusnahan selalu di halaman belakang Kantor Bea Cukai Dumai. Kenapa tiba-tiba sekarang di Rudal? Ada apa?” tambahnya. Ia berharap, kegiatan pemusnahan esok hari itu terbuka secara umum dan tidak tebang pilih agar kegiatan berlangsung secara transparan.
Sumber: Sekilasriau.com
Foto. Sekilasriau com
