Kitamelayu.Com 13 Agustus 2025 .
Seorang penempuh rohani tak merasa sedang berjalan ketempat shallat tapi merasa sedang menapaki jalan kembali kehadiratnya ,setiap langkahnya membawa zikir setiap geraknya penuh makna ia tau tubuh boleh berada di ruang fisik namun ruh sedang berjalan menuju langit spiritual maka di setiap detiknya ia jaga hatinya, maka dari sinilah makrifat shallat di mulai ia bukan sekedar ilmu tentang gerakan dan bacaan tetapi kesadaran bahwa shalat adalah undangan cinta dari Allah kepada hamba yang di rindukannya .
dan ketika undangan ini di jawab dengan kesadaran maka seluruh semesta rohani terbuka shalatpun berubah dari kewajiban menjadi kenikmatan dari beban menjadi pelukan , ini adalah pintu pertama dari perjalanan panjang menuju makrifat shalat , di balik setiap gerakan ada makna yang luas dibalik setiap lafaz ada rahasia yang dalam dan semuanya di mulai dari satu titik pangilan, pangilan dari tuhanmu yang tak pernah lelah menunggu ruhmu kembali pulang berdiri di hadapan Allah kesadaran awal sebelum takbir.
ketika seseorang berdiri untuk memulai shallat sebenarnya ia tidak sedang berdiri di atas sajadah semata ia sedang berdiri di hadapan raja segala raja , bukan tubuhnya saja yang berdiri tetapi ruhnya juga sedang di panggil untuk hadir sepenuhnya, inilah momen sakral yang sering di lupakan kesadaran sebelum takbir saat kaki menapak hatipun harus ikut tegak sebab yang akan di temui bukan mahkluk bukan simbol tapi zat yang maha nyata meski tak bisa di jangkau oleh mata , kesadaran ini bukan teori tapi pengalaman batin yang hanya bisa di rasakan oleh roh yang terjaga, sebelum tangan mengangkat ketelinga jiwa seharusnya sudah lebih dulu mengangkat dirinya dari dunia, dunia tidak harus lenyap secara fisik tetapi harus di redam dari pengaruhnya dalam hati , pikiran tentang pekerjaan, masalah bahkan niat tersembunyi seperti ingin di puji karena khusyuq semua itu harus di tinggalkan sebab shallat adalah pertemuan dan tak layak seseorang menemui kekasihnya dengan membawa beban lain.
makrifat shalat mengajarkan bahwa saat berdiri untuk shallat sejatinya seseorang sedang menyatakan kesiapan untuk menanggalkan dunia demi Allah semata inilah awal dari perjalanan rohani dalam shallat, seorang salik yang menapaki jalan makrifat tidak langsung memulai shallat dengan gegabah, ia duduk sejenak sebelum berdiri mengheningkan hati memohon izin kepada Allah untuk di izinkan hadir dalam majelisnya yang suci sebab ia sadar bukan semua orang yang berdiri bisa masuk kedalam kesadaran kehadirat Illahi, banyak yang tubuhnya berdiri tapi ruhnya masih tertidur , banyak yang melafalkan niat tapi tidak membawa niat itu kedalam kesadaran ruhnya .
Niat dalam makrifat bukan hanya ucapan dalam hati , niat adalah gerakan batin yang mendorong seluruh exsistensi untuk mengarah kepada Allah ia seperti anak panah yang di lepaskan dari buzurnya lurus, fokus dan tidak menoleh kemana mana , ketika seseorang berniat shallat dengan sungguh sungguh seluruh dirinya diarahkan kepada Allah dan di titik inilah ruh mulai bergerak meninggalkan alam syahadah menuju alam malaqot inilah perjalanan ruh yang tidak terlihat mata tapi bisa di rasa oleh qolbu yang hidup , takbiratul ihram menjadi gerbang selanjutnya , tapi sebelum takbir itu di ucapkan seorang hamba sejati sudah menyiapkan dirinya seolah olah sedang berdiri di padang mahsyar, ia membayangkan di depannya bukan hanya kiblat tetapi tahta illahi ia hadirkan perasaan bahwa Allah sedang melihatnya sedang memperhatikan gerak gerik dan isi hatinya inilah makom ihsan dalam shallat bahwa engkau menyembah Allah seakan akan engkau melihatnya dan jika engkau tidak mampu melihatnya maka sadarilah bahwa ia melihatmu.
Dalam makom ini shallat bukan lagi kewajiban tapi anugrah, shallat bukan sekedar perintah tapi kesempatan langka yang hanya di berikan kepada mereka yang di jaga, maka ketika berdiri tubuhnya tegak tapi hatinya merunduk ia sadar betapa kecil dirinya di hadapan Allah , setiap helaan nafaz di atur , setiap niat di jernihkan sebab ia akan segera mengangkat tangannya dan memulai kalimat paling sakral yang membatasi dunia dan akhirat Allahu Akbar.
Sebelum takbir di ucapkan ruh telah melangkah keluar dari gelombang kehidupan yang riuh ia telah memasuki lorong keheningan menuju cahaya yang tak tersentuh Dunia.
Bersambung .
Ed
Syt