DUMAI, Kitamelayu.Com – Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tanggan manusia. Qs.Ar Rum, 41. Sepenggal firman Allah ini, jadi pembuka Orasi unggulan dari massa Aliansi Rakyat Untuk Keadilan di halaman kantor KSOP dan Pelindo Dumai, Rabu (29/10/2025).
Aksi massa ARUK kali ini terlihat berbeda, selain menurunkan Faisal Sikumbang mantan Ketua PWI Dumai ini, sebagai satu satu orator aksi, ARUK juga menerjunkan sejumlah orator unggulan lain, seperi Ketua Harian Komite Melayu Bersatu Kota Dumai Ichan Ag, Muhamad Kadafi Pemerhati kota, Febri aktivis Mahasiswa Dumai, Edo Yulhendri, Aktivis Lingkungan dan Adong Sinaga, Ketua LPMK kelurahan Teluk Binjai.
Faisal Sikumbang dalam orasinya yang berapi api menyebutkan ketidak pedulian pihak regulator maupun operator kepelabuhan tentang lingkungan hidup. Akibatnya, masyarakat sekitar pelabuhan yakni kelurahan Dumai Kota , kelurahan Tanjung buluh kasap dan laksamana menjadi korban. “Dari data yang dikumpulkan menunjukan peningkatan penderita penderita TBC. Tahun 2024 penderita mencapai 170 orang, tahun depan di perkirakan akan melonjak,” tegas Faisal.
Sementara, Febri aktivis Mahasiswa kota Dumai, menyebutkan jika pihaknya juga pernah melakukan diskusi dengan Pelindo. Dan Pelindo menyatakan bahwa aktivitas bongkar muat di pelabuhan Dumai merupakan kepentingan ekspor. Dengan sedikit geram Febri mengatakan dalam Orasinya, “Lebih baik Pelindo hengkang kalau tidak ada manfaat bagi masyarakat Dumai. Karena semua hanya buat kepentingan investor,” ungkap Febri.
Sementara, Ichan Ag salah satu ketua KMBD Dumai, Muhamad khadafi hingga Adong Sinaga serta Andak Riduan juga menyorot tentang dampak banjir yang terjadi akibat tertutupnya 5 anak sungai yang mengalir ke laut akibat ulah dari kepentingan Pelindo. “Kami ini manusia pak, tiap kali air pasang datang, kami kebanjiran. Itu karena 5 anak sungai tertutup,” ujarnya.
Ditempat terpisah, para demang yang biasa masuk dalam barisan aksi, kini terlihat hanya mengintip dari kejauhan sambil sesekali menelpon. Para demang ini, entah memang utusan perusahaan atau sekedar mencari informasi untuk bahan laporan bagi sang senopatinya dengan harapan pujian dan dapat pelukan hangat ( ….) sesekali mondar mandir sembari menenteng handphone selular dan bicara dengan rekan seprofesinya. Namun hanya mampu mengintip dari jarak lumayan jauh dari peserta aksi.
Sumber : Porosriau.com
Editor: MK
Foto.Aruk
