KITAMELAYUCOM – 7 Petinggi Panglima Dan Aliansi Masyarakat Melayu dan antar suku di Kota Dumai akan lakukan Aksi menyampaikan Aspirasi dimuka umum hal ini termotivasi lahirnya sikap keprihatinan dan simpati yang mendalam atas tragedi yang menimpa saudara – saudara rumpun melayu Di Rempang Galang.
” Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Peduli Masyarakat Melayu di , Kota Dumai
14/9/2023.

Kordinator aksi Aliansi Peduli Masyarakat Melayu” Agus Budianto mengatakan pada AwakMedia Kitamelayu.Com
” masyarakat Melayu mengutuk keras atas konflik yang terjadi di Pulau Rempang dan Galang Provinsi Kepulauan Riau.

Kordinator aksi Aliansi Peduli Masyarakat Melayu

Sebanyak 16 Kampung yang melakukan penolakan tersebut berujung bentrokan antara aparat penegak Hukum gabungan, yang menggunakan tembakan gas air mata dan peluru karet sehingga mengakibatkan korban dari warga sipil berjatuhan.

Selanjutnya dikatakan, tindakan reprensif secara sepihak yang dilakukan oleh APH kepada warga sipil yang telah menjadi korban, terlebih Dugaan karena mereka memaksakan kehendak.
Tindakan tersebut adalah tindakan tidak terpuji dan tidak sesuai dengan asas-asas pancasila dan undang-undang dasar 1945, serta pelanggaran hak-hak asasi manusia dan hak-hak warga negara.

Terimakasih atas Atas dukungan Masyarakat berbilang Suku yang Ada Di Kota Dumai Ini, yang mana Peduli dengan Nasib saudara kita di Rempang Galang ujar Budi.

Aliansi Masyarakat Melayu meminta kepada Pemerintah agar mempertimbangkan permintaan yang di ajukan, Aliansi Masyarakat Melayu meminta jangan sampai hal hal yang tidak diinginkan terjadi.

Masyarakat Adat Suku Melayu beserta seluruh Aliansi Kota Dumai tidak dapat menerima tindakan represif terhadap masyarakat yang berdampak kepada Hak Asazi Manusia serta meminta Pemerintah memberikan perlindungan kepada masyarakat adat dan tempatan di 16 Kampung tua Melayu di Pulau Rempang dan Galang,” Ujarnya.

Kita Wajib mempertahankan dan berjuang untuk mempertahankan tanah leluhur apapun konsekwensinya ujar Budi lagi.

Dalam menghadapi situasi krisis upayah pemerintah melalui instrumennya untuk mengambil penggunaan lahan secara sepihak melalui relokasi 16 kampung tua melayu rempang secara paksa dan tidak berperikemanusiaan dan bertentangan dengan peri keadilan.
Aliansi Masyarakat Melayu Kota Dumai Memohon kepada masyarakat kota batam rempang dan galang secara bersama-sama untuk mempertahankan tanah Leluhur bangsa melayu yang sudah turun temurun di tempatkan yaitu Salah Satunya di pulau Rempang.
” Dan Meminta kepada Presiden Republik Indonesia untuk membatalkan/menghentikan dan mencabut aksi pengembangan kawasan Eco city yang telah merugikan banyak pihak terutama dari kalangan mayoritas masyarakat adat melayu pulau rempang sehingga mengakibatkan konflik berdarah.

Meminta Kepala Polisi Republik Indonesia untuk mengevaluasi Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau dan beserta jajaran, Kepala Kepolisian Resort Barelang beserta jajaran untuk akibat dari penanganan aksi unjuk rasa penolakan relokasi yang berujung konflik berdarah pulau rempang.
Meminta kepada Kapolri & TNI untuk menarik pasukan gabungan dari daerah pulau Rempang dan Galang sebagai bentuk pengayoman kepada masyarakat rempang.
Meminta kepada DPR RI untuk segera mendesak Presiden dan Menteri – Menteri terkait – melakukan diskresi kebijakan dalam moratorium penghentian sementara kebijakan yang Digagas.
 
Editor: MK