DUMAI, Kitamelayu.Com – Lahan kurang lebih seluas 245 hektar yang dihibahkan pengusaha Junaidi Zhang atau lebih dikenal dengan nama Ayu Junaidi masih mengundang kontroversi. Ada pihak yang pro Ayu Junaidi ada pula pihak yang menolak lahan hibah milik Ayu Junaidi karena diduga kuat masuk dalam kawasan hutan.

Fatahuddin SH, Ketua Lembaga Penelitian dan pemberdayaan Lingkungan Hidup (LP2LH ) mendukung penuh berdirinya Grup 3 Kopassus di Kota Dumai, namun dengan syarat bahwa pembangunan markas tidak dilakukan di lahan hijau atau hutan. Fatahuddin menyarankan agar, pembangunan markas Kopassus dilakukan di lahan negara yang lebih aman, yaitu di area Bukit Jin bekas Chevron lama, lokasi Bandara, yang memiliki luas sekitar 600 hektar. “Lahan ini sudah memiliki bandara dan perumahan, sehingga lebih strategis dan aman,” ujarnya kepada awak media (21/12/2025).

Senada dengan Fatahudin, Bayu Agusra juga mempertanyakan lahan hibah dari Ayu Junaidi Zhang, yang masih dipertanyakan keabsahannya. “Lahan tersebut memiliki luas 245,5 hektar, namun masih ada 100 hektar yang masih menjadi kawasan hijau atau hutan,” ungkapnya Bayu Agusra.

Kadis Tata Ruang Kota Dumai M. Farid Mufarizal, ST. M.IP juga menyampaikan kepada teman teman di Aliansi Rakyat Untuk Keadilan Bahwa Lahan APL yang di Hibah oleh Pak Ayu sebesar 142Ha dan sisa 100Ha masih Kawasan Hijau yang akan diurus ke Mentri Kehutanan.

Riski Kurniawan ST MIP, Koordinator Aliansi Rakyat Untuk Keadilan juga mempertanyakan perubahan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kota Dumai yang dilakukan secara mendadak, dan diduga terkait dengan alih fungsi lahan hijau menjadi lahan Apl (Areal Penggunaan Lain). Ketua Yayasan H. Lebai Gedang ini, meminta agar Presiden Republik Indonesia tidak menerima hibah lahan dari Ayu Junaidi Zhang tanpa audit menyeluruh. “Kami meminta agar aparat penegak hukum menelusuri kembali dokumen SKGR (Surat Keterangan Ganti Rugi) yang digunakan sebagai dasar penguasaan lahan,” ungkapnya

Menurut Rizki Kurniawan, pihaknya sudah membuat surat yang ditujukan kepada Presiden RI dan Menteri Pertahanan untuk meminta klarifikasi terkait pembangunan markas Kopassus di Dumai di Lahan Ayu Junaidi.

Sumber ; Riaugreen.com

Editor: MK

foto.ilustrasi