Dumai, Kitamelayu.Com — Ketua Persatuan Media Nusantara (PMN) Kota Dumai, Wan Ade Syahputra, memberikan pernyataan resmi terkait insiden ledakan yang terjadi di Kilang Pertamina RU II Dumai pada Rabu malam, 1 Oktober 2025.
Dalam keterangannya, Wan Ade menegaskan pentingnya transparansi dan keterbukaan informasi kepada publik mengenai kejadian yang sempat menggemparkan warga tersebut. Ledakan yang terjadi sekitar pukul 20.45 WIB itu terdengar hingga radius beberapa kilometer, menimbulkan kepanikan dan kekhawatiran di tengah masyarakat. Meski hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa, sejumlah warga mengaku mengalami gangguan akibat suara ledakan dan getaran yang cukup kuat.
Wan Ade Syahputra menyampaikan bahwa dalam situasi seperti ini, keterbukaan informasi adalah kunci utama untuk menjaga kepercayaan publik terhadap instansi terkait, khususnya PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Dumai. “Kami dari Persatuan Media Nusantara Dumai sangat menekankan agar pihak manajemen PT KPI Dumai, dalam hal ini General Manager, bersikap dewasa dan profesional dalam menangani kejadian ini, Jangan ada yang ditutup-tutupi, Masyarakat berhak tahu apa yang sebenarnya terjadi,” tegas Wan Ade dalam konferensi pers singkat di Kantor Sekretariat PMN Dumai, Kamis (02/10/2025) pagi.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya komunikasi yang cepat, akurat, dan tidak bersifat manipulatif dari pihak perusahaan kepada media maupun masyarakat. Menurutnya, informasi yang jelas tidak hanya akan meredam spekulasi liar, tetapi juga menjadi bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan sekitar. “Kilang Pertamina bukan hanya objek vital nasional, tapi juga berada di tengah-tengah kehidupan warga Dumai. Maka dari itu, keterbukaan bukan pilihan, melainkan kewajiban,” tambahnya.
PMN Dumai juga menyatakan siap menjadi mitra kritis sekaligus konstruktif dalam menyuarakan kepentingan publik, serta akan terus memantau perkembangan investigasi atas insiden ini. Organisasi ini mengimbau kepada seluruh media untuk tetap menjaga independensi, akurasi, dan etika jurnalistik dalam menyampaikan informasi terkait.( RLS )
Editor: MK
Foto.PMN