DUMAI, Kitamelayu.Com – PT Pelindo Regional I Cabang Dumai, secara terbuka disinyalur telah dua kali melakukan pembohongan publik terhadap masyarakat. Perlakuan tersebut, membuat amarah sejumlah aktivis naik pitam. “Perbuatan Pelindo bukan hanya melecehkan tapi juga menginjak harga diri masyarakat. Seolah olah masyarakat Dumai dapat mereka bohongi, apalagi dilakukan secara terbuka,” ungkap Darwis Mohamad Saleh, ketua Pecinta Alam Bahari Kota Dumai, Rabu (17/12/2025).
Menurut Darwis Mohamad Saleh, pertama, General Manager PT Pelindo Dumai, Jonatan Ginting, menyebutkan secara terbuka melalui media, bahwa pihaknya telah menyalurkan bantuan kepada masyarakat sekitar pelabuhan melalui program CSR (Corporate Sosial Responsibility) perusahaan sebesar Rp 500 juta, namun kenyataannya masyarakat hanya menerima sebesar Rp.200 ribu per orang masing masing RT. “Kemana CSR yang di kumpulkan Pelindo selaku kordinator mengumpulkan CSR perusahaan di area pelabuhan, termasuk CSR group Pelindo sendiri,” ujar Darwis Mohamad Saleh kesal.
Berikutnya, pembohongan publik ke dua kalinya dilakukan Pelindo, terjadi saat Rapat Dengar Pendapat di gedung DPRD Dumai. di dalam forum resmi, di hadapan pimpinan sidang dan belasan anggota DPRD Dumai secara terbuka. Pelindo melalui Manager Teknik, Budi Syafrizal menyebutkan, bahwa pihaknya telah melakukan normalisasi drainase di area pelabuhan yang di duga penyebab lambatnya air mengalir ke laut. Selain itu, manager teknik pelindo juga menyebutkan jika perusahaan semi plat merah itu telah membangun pintu pintu air agar saat pasang laut, air tidak langsung mengalir ke darat. “Kenyataanya, ketika turun lapangan bersama komisi III DPRD Dumai, Balai Wilayah Sungai Sumatera dan Dinas terkait, tidak menemukan adanya perbaikan dan pekerjaan di maksud, Pelindo berbohong lagi,” ungkap Darwis Mohamad Saleh.
Sementara, Koordinator Aliansi Rakyat Untuk Keadilan (ARUK), Riski Kurniawan, ST, MIP juga menyesalkan sikap PT Pelindo (Persero) Regional I Dumai yang dinilai telah melakukan pembohongan publik. “Pelindo ini pembengak (Pembohong,red). Kemarin saat RDP di DPRD mereka mengaku sudah membersihkan drainase. Tapi pagi ini kita saksikan saluran air mereka masih dipenuhi lumpur. Kalian telah melakukan pembohongan publik,” tegas Riski Kurniawan sambil menunjuk Manager Teknik Pelindo Dumai, Budi Syafrizal yang ikut mendampingi agenda Turlap tersebut, Rabu (17/12/25).
Kekesalan Riski Kurniawan itu juga didengar pihak BWSS III Riau, Ketua Komisi III DPRD Dumai Hasrizal dan pejabat dari Dinas PU serta Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang.Saking kesalnya, Riski Kurniawan melompat ke dalam drainase yang dipenuhi lumpur.” Bagaimana tidak banjir Dumai, saluran air menuju ke laut saja kondisinya dipenuhi lumpur. Pelindo ini sudah sangat keterlaluan. Ini tidak boleh dibiarkan,” ujar Riski Kurniawan dengan nada keras.
Manager Teknik Pelindo Dumai, Budi Syafrizal saat itu menyampaikan pembersihan sudah dilakukan. Namun belum keseluruhan drainase atau saluran air yang berada di kawasan Pelindo Dumai. “Kami tidak berbohong. Saat RDP kemarin memang kami sampaikan sudah dilakukan pembersihan. Tapi memang belum keseluruhan,” ujar Budi Syafrizal. (RLS)
Editor: Alonk
foto. Aruk
