KTM || Calon Wali Kota Dumai, Ferdiansyah SE menyebut, Ia dan Calon Wakil Wali Kota Dumai H. Soeparto akan menjadikan program pembangunan infrastruktur sebagai salah satu program pokok. Meskipun program peningkatan kesejahteraan rakyat sebagai program utama jika kelak mereka berdua dipercaya masyarakat untuk memimpin Kota Dumai.
10/10/2024.
“Jadi bohong kalau ada yang menyebut jika kami terpilih pembangunan akan terhenti. Jika terpilih, kami akan fokuskan pada infrastruktur yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Ferdiansyah saat kampanye dialogis di Jalan Mampu Jaya Kelurahan Bukit Datuk Kecamatan Dumai Selatan.
Menurut Ferdi, pembangunan jalan, listrik dan air (Jalita) merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan warga sebuah kota. Wajib dilakukan oleh siapapun yang memimpin dan mengacu pada program strategis nasional dan provinsi.
“Pembangunannya bisa melalui kemampuan daerah atau kolaborasi dengan provinsi dan pemerintah pusat,” terang Ferdi.
Jika Ia dan pak De Parto terpilih, pembangunan infrastruktur akan dilakukan secara merata, berkeadilan dan berkualitas. Infrastruktur yang dibangun juga harus menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat, estetik, menjadi aksesibilitas antar kawasan dan pengembangan wilayah.
“Jadi, tidak asal bangun. Harus menyesuaikan kondisi tanah Dumai yang labil. Sekali bangun harus tahan lama dan enak dipandang. Jangan dibangun hari ini, setahun sudah retak-retak dan rusak,” katanya.
Diantara pembangunan fisik yang akan dilaksanakan adalah penuntasan pembangunan jalan Parit Kitang, Penyelesai dua Jalur Jalan Sultan Hassanudin (Ombak), Jalan Poros Bukit Kapur – Medang Kampai.
“Bodi jalan Bukit Kapur – Medang Kampai sudah dirintis sejak Wali Kota pertama H. Wan Syamsir Yus. Tapi sampai sekarang, warga dua kecamatan terpaksa harus memutar jauh. Ruas jalan ini kedepan juga akan menjadi jalan menuju kawasan Industri di Pelintung,” ujar Ferdi.
Masih terkait Infrastruktur, kedepan mereka akan membangun Ruang Terbuka Hijau (RTH) di seluruh kecamatan. RTH ini akan dilengkapi fasilitas kuliner, Wifi dan lapangan olahraga atau stadion mini.
“Ruang Terbuka Hijau yang merata dan lebih dekat dengan masyarakat. Juga berfungsi sebagai lokasi bagi UMKM, olahraga masyarakat dan tempat silaturahmi antar warga,” katanya lagi.
Terkait kendala yang terjadi akibat status lahan, Ia akan mendorong enklave dan perubahan tata ruang bagi wilayah yang masih masuk dalam daerah kawasan tertentu. (***)
Editor: MK