KITAMELAYUCOM – Wali Kota Dumai dalam hal ini diwakili Staf Ahli Wali Kota Bidang Hukum dan Politik, Hermanto, S.Sos, M.Si mengungkapkan bahwa pencegahan dalam penanggulangan bencana, saat ini menjadi hal yang perlu dilakukan secara rutin dan berkesinambungan dengan tujuan untuk meminimalisir dampak bencana baik itu korban jiwa maupun materi.
Hal tersebut disampaikan Manto saat membuka secara resmi Sosialisasi Sekolah Tangguh Bencana Kota Dumai Tahun 2023 yang ditaja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai, Rabu (25/10/2023).
“Musibah atau bencana bisa terjadi kapan saja, dimana saja. Perlu dilakukan persiapan antisipasi, salah satunya seperti sosialisasi dan edukasi terkait penanganan bencana,” ucapnya di hadapan 50 siswa/i dan guru pendamping utusan dari 5 Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Kota Dumai.
Lebih lanjut, pelaksanaan sosialisasi ini menurutnya merupakan wujud nyata dari komitmen dan khidmat Pemerintah Kota Dumai untuk melindungi dan menjaga keselamatan masyarakat melalui praktek budaya sadar bencana di sekolah dengan mengutamakan kesiapsiagaan pada saat sebelum dan setelah terjadi bencana.
Atas nama Pemko Dumai, ia mengapresiasi dan mendukung penuh atas inisiasi dan fasilitasi BPBD Kota Dumai terhadap pelaksanaan Sosialisasi Sekolah Tangguh Bencana Kota Dumai guna menciptakan generasi muda idaman dan sekolah yang tangguh bencana.
“Kami berpesan, ananda semua dapat mengikuti kegiatan ini dengan antusias, aktif, dan bersemangat, semoga apa yang kita hasilkan disini bisa menjadi landasan berpijak kita dalam penanggulangan bencana,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Dumai Irawan Sukma, AP, M.Si menjelaskan bahwa kegiatan Sosialisasi Sekolah Tangguh Bencana adalah sekolah yang mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kecakapan hidup dalam mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian dan langkah-langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
“Ini merupakan upaya bersama untuk membangun kesiapsiagaan sekolah terhadap bencana dalam rangka menggugah kesadaran seluruh unsur-unsur dalam bidang pendidikan baik individu maupun kolektif di sekolah dan lingkungan sekolah baik itu sebelum, saat maupun setelah bencana terjadi,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, Irawan berharap terbangun budaya siaga dan budaya aman di sekolah dengan mengembangkan jejaring bersama para pemangku kepentingan di bidang penanganan bencana serta meningkatkan kapasitas institusi sekolah dan individu dalam mewujudkan tempat belajar yang lebih aman bagi siswa, guru, anggota komunitas sekolah serta komunitas di sekeliling sekolah.
“Kepada ananda sekalian, semoga dapat menyerap maksimal ilmu yang disampaikan oleh pemateri, dan dapat menyebarluaskan serta mengembangkan pengetahuan kebencanaan ke masyarakat luas melalui jalur pendidikan sekolah,” pungkasnya. (RLS)
Editor:MK