KITAMELAYUCOM, (10/07/2023) – Dalam era pembangunan yang semakin kompleks dan kompetitif ini, petani atau nelayan dihadapkan pada tantangan yang semakin besar, baik dalam aspek penanganan maupun pemasarannya.
KTNA mempunyai peran yang penting dalam hal penyampaian informasi, percepatan inovasi teknologi, serta pendampingan berbagai program pemerintah di tingkat lapangan. Oleh karena itu, organisasi KTNA diharapkan dapat menjadi sarana konsolidasi bagi para petani atau tempat berkomunikasi untuk mempromosikan hasil-hasil pertanian di wilayah masing-masing.

Pertanian merupakan salah satu penunjang perekonomian nasional, oleh karena itu pembangunan pertanian masih menjadi prioritas pembangunan. Pertanian menjadi salah satu sektor unggulan dalam pembangunan ekonomi dalam kurun waktu 2 tahun ini, wadah yang menampung aspirasi petani dan nelayan dari persoalan lahan, pupuk tehnologi unggul terkini pertanian maupun marketing seakan lumpuh tak bergerak di Kota Dumai, tidak ada solusi dari KTNA Kota Dumai agar sektor pertanian bisa berjaya dan dipandang strategis oleh pemko Dumai sebagaimana tahun 2010 sampai 2015.

Saat ini terasa mati dan tak tau arah dan tujuan berdirinya KTNA, sudah lebih kurang dua tahun lebih KTNA Dumai di nahkodai politikus tidak sedikitpun ada pergerakan dan kemajuan di sektor pertanian secara utuh dan masih ada KTNA kecamatan yang sampai hari ini belum di lantik, bahkan pelantikan KTNA Kota Dumai pun tidak di ikuti oleh seluruh pengurus sebagaimana dalam surat keputusan.

Untuk menyikapi hal tersebut para pengurus dan gapoktan sekota Dumai akan mempelajari kembali AD/ART dari unsur mana saja yang bisa duduk di kepengurusan KTNA, KTNA ini bukan Underbow salah satu partai dan jangan di tarik tarik ke partai tertentu , walaupun anggota pengurus ada bendera partai juga namun tetap tegakan bendera KTNA ucap pak Ardy, begitu juga yang di sampaikan ketua KTNA Kecamatan Medang Kampai Ridwan, dengan tegas mengatakan wajib ada resufle kepengurusan, kami sebagai pengurus tidak bisa berkomunikasi dua arah, komunikasi hanya satu arah melalui WAG KTNA mau jadi apa KTNA ini.

Saya mengajak gapoktan dan semua pengurus KTNA kota dumai untuk menyikapi ketidak pahaman dalam menjalankan roda organisasi KTNA karena tidak menjiwai sebagai kaum tani atau kaum nelayan imbah ketua KTNA kecamatan Sei Sembilan Jamal Tarigan, sama persis yang disampaikan ketua gapoktan Dumai timur kita mesti menyikapi kebekuan wadah KTNA ini dan mesti di pimpin oleh orang yang mengerti akan jiwa tani dan nelayan bukan mempolitisir untuk kepentingan dirinya atau kelompoknya, ini tidak bisa di biarkan sambung johan harahap yang juga pengurus KTNA Kota Dumai,
Menurut pak Wahab Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dibawah binaan KTNA mestinya di arahkan menuju arah Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) agar dapat memberikan masukan atas permasalahan yang ada di lapangan. Letak persoalan amburadulnya KTNA kota Dumai Karena tidak paham makna KTNA, jangankan sebagai motivasi memberikan informasi pasar saja ngak pernah apalagi menciptakan kebun kebun display,

Sebagai pengurus KTNA pak Darto menyampaikan pada saat kongko kongko para pengurus ia mengajak Mari kita jadikan wadah KTNA kota dumai ini untuk menjadi wadah dalam memperjuangkan kepentingan petani sekaligus sebagai sarana konsolidasi, komunikasi, dan tukar informasi agar terjalin kemitraan dalam mempromosikan hasil-hasil pertanian Kota dumai, dengan cara cari sosok ketua KTNA yang mengerti akan jiwa tani dan nelayan.
Bukan dengan janji dan bual bual kosong saja. Kita petani ngak mau di bodoh bodohin lagi ucapnya.

Semoga pengurus KTNA kedepan kita cari orang yang jiwa dan karakternya lahir dari pertanian ,tutup petani milenial Dr. Hari Indrawan SP, MP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *