KTM || (10-09-2024) dengan digelarnya Pansus LPPB oleh Komisi dua DPRD Kota Dumai pada tanggal 18 Agustus 2024 Yang di hadiri oleh ketua dan Sekretaris Gapoktan SAMJ Kelurahan Batuteritip saudara Umar Wijaya dan Agus Nedi, Pemerintah Kota Dumai dalam hal ini dinas DKPP dan managemen PT Diamond Raya Timber sebagai mitra GAPOKTAN SAMJ , Suriyanto sebagai wakil ketua GAPOKTAN SAMJ sekaligus Koordinator Kawasan kemitraan Sosial di lahan 4000 Ha tersebut meminta kepada pihak DPRD, PT DRT untuk mengalokasikan 1500 Ha lahan LPPB.

Hal ini juga telah di persiapkan oleh Gapoktan untuk membangun tanggul sepanjang 28 KM dengan Lebar 6 M Dan tinggi 2 Meter , pencadangan lahan pangan yang telah di buatka peraturan daerah kota dumai (PERDA) merupakan bahagian dari Program Nasional tentang ketahanan pangan dan menjadikan indonesia sebagai lumbung pangan Dunia tahun 2045.

Dalam hal ini setidaknya pemerintah kota dumai melalui Gapoktan SAMJ Telah mempersiapkan proposal tanggul dan telah diantar ke kementrian PUPR di jakarta yang langsung diantar oleh Suriyanto Dan Umar Wijaya dan telah di rekomendasikan oleh pihak dirjen pengairan kementrian PUPR di jakarta.

Setidaknya nanti pemerintah kota dumai telah mempersiapkan sebahagian kebutuhan pangan dalam hal ini padi dan Jagung untuk mengantisipasi kerentanan Rentan Kelaparan Imbas Krisis Pangan, untuk itu saudara PONIMIN SH menyampaikan kepada pemerintah Kota Dumai segera melakukan sosialisasi ke para petani yang tergabung dalam Gapoktan SAMJ dan meminta kepada penegak hukum agar dapat menjaga dan menjalankan PERDA LP2B tersebut
,Pemerintah menyebut Indonesia rawan mengalami krisis pangan imbas turunnya produktivitas padi karena panen raya sudah selesai. Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud mengatakan, krisis kelaparan ini bisa mempengaruhi 7 persen hingga 16 persen penduduk RI.

Dengan jumlah penduduk Kota dumai kurang lebih 308.000 jiwa dan penduduk Indonesia pada 2024 ini mencapai 281.603.800 jiwa, artinya sekitar 19,7 juta hingga 45 juta jiwa rawan kelaparan.

Dalam rangka mengantisipasi hal ini Saudara Ponimin ,SH (Fraksi Golkar) yang juga sebagai anggota DPRD Kota Dumai sebagai salah satu penggagas lahirnya Perda LP2B berpendapat hal ini sangat penting bagi kota dumai untuk menetapkan lahan pangan berkelanjutan mengingat pertumbuhan penduduk terus meningkat sementara lahan pertanian semakin sempit, ia menghimbau kepada para kelompok tani yang memiliki kawasan pertanian secara legal dapat kiranya utk menetapkan kawasan sentra pertanian termasuk lahan kawasan pertanian terpadu di Kelurahan pelintung hendaknya juga di tetapkan oleh Perda imbau beliau, mengingat
“Sekitar 7 persen sampai 16 persen masyarakat Indonesia masih rentan terhadap kelaparan,” kata Restu dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), Rabu (14/8).


Restu mengatakan pemerintah masih mencari sumber pasokan pangan dari sejumlah negara. Pasalnya negara langganan impor beras yakni India, Kamboja, dan Thailand sudah menutup kran ekspor.
“Ini menjadi tantangan untuk menjamin kecukupan pangan ini setidaknya sampai beberapa waktu ke depan,” ungkapnya.
Ponimin juga menyampaikan agar Perda ini segera di sosialisasikan ketengah tengah kelompok tani yang berada di kawasan kemitraan oleh pemerintah kota dumai melalui dinas terkait dan juga bersama Dinas SATPOL PP sebagai penegak perda kota dumai,
Restu menyebut ketahanan pangan Indonesia kalah saing dengan Singapura. Negeri singa itu memiliki ketahanan pangan yang kuat di tengah keterbatasan lahan.
“Singapura tidak punya lahan yang cukup seperti kita, tapi memiliki ketahanan pangan yang di atas kita,” tegasnya.

Presiden Jokowi juga sempat membahas tentang krisis pangan. Bahkan, Jokowi juga menekankan Indonesia harus meningkatkan sistem pertanian menjadi smart agriculture karena saat ini eranya teknologi atau smart system. Smart agriculture diterapkan di daerah unggulan masing-masing.
Ia mendorong daerah-daerah agar melakukan penelitian terhadap komoditas unggulan. Sebab, setiap daerah memiliki keunggulan masing-masing dan bentangan yang sangat panjang.


“Lakukan riset, buat percontohan, berhasil, copy. Dan juga undang investasi untuk membangun pabrik pengelolaannya sehingga nilai tambah dari pertanian kita jadi meningkat,” tambahnya.

Ed. Syt