KITAMELAYUCOM – Surya Paloh dan NasDem keluar dari zona nyaman kekuasaan Jokowi. Mendeklarasikan Anies Baswedan Capres, angin perubahan itu memantik badai politik nasional. Istana terguncang!
Rakyat dibuat kaget, sebagian pihak meragukan manuver cerdas putra Aceh itu. Namun terbukti Nasdem tulus mengulur tangan, melebur dengan seluruh elemen oposisi.
Berbagai upaya menjegal Anies terus dilakukan. Justru bikin Surya Paloh dan NasDem makin solid. Tambah kencang menyerukan perubahan. Wajar publik bersimpati dan apresiasi.
Lebih heroik, Surya Paloh lantang menegaskan: Jangankan masuk penjara, dibunuh pun bakal tetap dukung Anies. Sikap keberanian tersebut memompa semangat rakyat banyak.
Surya Paloh bukan politisi kaleng-kaleng. Dia tokoh pers dan sekaligus orator visioner yang terkenal tangguh di panggung nasional. Di berbagai momen strategis, Paloh sangat diperhitungkan.
Nurani Surya Paloh terusik oleh aneka ketidak adilan di negeri ini. Menyadarkan dirinya bahwa berada diempuknya kekuasaan tentu menyobek hati. Paloh tidak rela membiarkan rakyat terzalimi.
Tidak ada pilihan lain. NasDem yang dirintis Surya Paloh dan sejumlah tokoh kritis memilih berjuang di jalur perubahan. Di arus kesadaran itu, NasDem semakin jauh lebih bermartabat.
Pilihan yang sangat berat, banyak tantangan harus dilewati. Namun rakyat menaruh harapan NasDem dan Surya Paloh terus berlayar. Sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang.
Perubahan adalah arena pertarungan yang mesti dilalui dengan tekat yang kuat. NasDem punya peluang menjadi lokomatif penyatuan elemen rakyat. Ruang konsolidasi saatnya diperluas.
Upaya merekatkan jejaring dan potensi rakyat harus dipercepat. Guna merobohkan seluruh sekat dan penghalang. Agar peleburan semua kekuatan rakyat bergerak dalam satu barisan yang solid.
Di Istana sana, Jokowi makin terlihat frustasi menghadapi gebrakan Surya Paloh yang melaju bersama rakyat menuntut: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia!*