KITAMELAYUCOM – Salah satu isu dalam proses globalisasi diantaranya berkaitan dengan hak azazi manusia, perubahan politik, ekonomi dan sosial yang di ikuti dengan berbagai konflik dengan munculnya berbagai konflik, seperti konflik etnis, konflik perebutan kekuasaan telah berubah menjadi suatu hal yang lazim.

Posisi Indonesia secara georafis, geostrategis dan geopolitik secara langsung akan terpengaruh oleh arus perubahan, perubahan pada tingkat Global maupun regional merupakan kenyataan yang harus di hadapi dan di perhitungkan termasuk perubahan kesepakatan dalam konstelasi politik yang di bangun oleh partai Nasdem, PKS dan Partai Demokrat akhir akhir ini terjadi, bisa jadi kenyataan perubahan Capres Maupun Cawapres,

Suatu keniscayaan maka sebagai pemimpin mesti memiliki modal solusi kompetitif yaitu kualitas sumber daya manusia untuk menjadi pemimpin Nasional yang mempunyai wawasan Strategis dan mempunyai komitmen untuk membawa perubahan serta kompetensi dalam bingkai Nasionalisme.

Untuk meningkatkan kepercayaan pada publik mesti ada tahapan yang mesti di bangun oleh seorang Agus Harimurti Yudoyono (AHY), langkah awal cobalah bertarung di kancah Gubernur atau masuk sebagai salah satu menteri, masyarakat melihat AHY di bangun atas Dinasti SBY atau kepentingan partai demokrat semata, saya merasakan Nafsu SBY dalam menyiapkan putra mahkotanya maka ketika tidak tercapai keinginan SBY terjadilah huru hara politik yang tak terkendali, merasa direndahkan dan mengatakan penghianatan, cara seperti ini kelihatan bahwa ada ketamakan untuk berkuasa, mestinya Partai Demokrat betul betul menjadi partai yang demokratis dan SBY benar benar sebagai Negarawan dan mestinya tidak memaksakan putra mahkotanya untuk menjadi CAWAPRES ,

Mestinya Partai Demokrat tidak menutup rapat rapat pintu bagi calon yang memiliki Competensi, Integritas yang besar dari putra mahkotanya seperti Jend (Purnawirawan) Gatot Nurmantio atau yang lainnya, saya berfikir AHY calon pemimpin masa depan yang cemerlang tentunya ia membangun dirinya dari tahapan yang kompetitip seperti jadi Gubernur di jawa Timur atau nanti menjadi salah satu mentri di tahun 2024. SBY dan Demokrat jika keluar dari koalisi perubahan rakyat melihat pemaksaan putra mahkot, bermakna SBY memiliki kepentingan pribadi semata dan golongannya saja atau Self interest.

Pilihlah pemimpin yang tidak mau di pilih.

Editor :MK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *