Hari Pangan Sedunia Refleksikan Mandulnya Kelompok KTNA Kota Dumai
Bersempena peringatan Hari Pangan Sedunia 16 Oktober 2023, beberapa orang Tokoh & Pelaku Pertanian di Kota Dumai melakukan kegiatan Audiensi ke Kepala Dinas Ketahanan Pangan & Pertanian (DKPP) Kota Dumai dalam rangka bersilaturahmi dan berdiskusi menyangkut Produktivitas Pertanian hingga dinamika penyelanggaraan pembangunan pertanian di Kawasan Riau Pesisir khususnya Kota Dumai.
Didalam ruangan Kepala Dinas, Mukhlis Suzantri, S.Hut,T. M.Hut. menyampaikan rasa terimakasih dan apresiasi yang besar atas kunjungan tokoh-tokoh & praktisi pertanian di Kota Dumai ini.
“Pembangunan Pertanian di Kota Dumai tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan dari petani-petani lokal dalam memproduksi bahan pangan. Petani lokal sangat membantu ketersediaan bahan pangan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat, tanpa hasil produksi dari petani lokal bisa kita bayangkan kemungkinan harga-harga sayur mayur & bahan pangan lain dipasar akan naik hingga mempengaruhi tingkat inflasi daerah.
Sejauh ini, selain memaksimalkan potensi petani lokal melalui peran PPL, Beberapa saat lalu DKPP Kota Dumai juga telah menyalurkan banyak bantuan kepada Kelompok-kelompok Tani hingga Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) baik berupa sarana produksi hingga Alat & Mesin Pertanian agar petani termotivasi untuk terus menanam dan meningkatkan produktivitas mereka.
Ridwan, Salah satu Ketua Kelompok Tani & Tokoh Petani Kec. Medang Kampai yang turut hadir dalam kegiatan Audiensi tersebut menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah Kota Dumai kepada petani melalui bantuan-bantuan yang telah diberikan. Dalam hal upaya meningkatkan Produktivitas Pertanian, beliau menyampaikan “uneg-uneg” secara langsung kepada Kepala Dinas bahwa, selain bantuan Saprodi & Alsintan, Petani dilapangan juga membutuhkan pembinaan yang nyata khususnya melalui wadah-wadah Organisasi pemersatu petani seperti KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan). Hampir 3 tahun kepemimpinan KTNA Kota Dumai saat ini kondisinya mandul dan mati suri.
Sudarto, Petani sekaligus bagian dari Pengurus KTNA Kota Dumai yang turut hadir dalam pertemuan tersebut juga membenarkan pernyataan tersebut. “Memang benar, kondisi tersebut sudah jadi bahan pembicaraan semua orng, pembicaraan dari kebun ke kebun, hingga dari kedai kopi dan ruangan diskusi formal lainnya. Petani kita di Dumai sekarang jadi terkotak-kotak karena leadership ketua nya yang sangat lemah. tak mampu mengayomi hingga tertipu janji-janji untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani di setiap kecamatan diKota Dumai.
Mulyono, Petani senior yang pernah mengharumkan nama Kota Dumai melalui Inovasi & Cipta Karya Pertanian di tingkat Provinsi Riau turut menyampaikan hal senada. Petani kita dilapangan tetap akan jadi petani baik karena adanya Bantuan atau tidak. Baik ada KTNA mau pun tidak. Namun jika Pemerintah hadir dan KTNA Juga hadir ditengah petani tentu semangat dan produktivitas petani kita bisa terus bertumbuh dan meningkat. Pengurus KTNA sudahlah susah untuk rapat apalagi untuk hadir membersamai petani dilapangan. Sudah macam mimpi kalau kita liat ketua hadir di setiap kecamatan. Mungkin karen Beliau caleg, jadi cuma bisa melangkah di 2 kecamatan saja sebagai dapil nya dari 7 kecamatan yang ada di Kota Dumai. Janji-janji mau jadi ketua KTNA Kemaren sudah lah. Sudah jadi busuk semua, gak ada satupun yang ditepati, udah eneg kalau itu bahas terus.
Suriyanto, Tokoh Pertanian Senior diakhir pertemuan juga turut mengomentasi diskusi bersama Kepala Dinas Pertanian yang berlangsung santai ini. “Semua program pemerintah yang baik tentu kita harus support. Namun tidak serta merta kita petani harus setuju dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah. Selain sebagai mitra kerja dari Dinas Ketahanan Pangan & Pertanian, Kami petani juga akan berperan dalam mengontrol performa kinerja pemerintah. Bak pepatah “Raja Alim Raja disembah, Raja Zalim Raja diSanggah”. Termasuk kinerja pemeritnah Kota Dumai sebagai Pembina Organisasi Kelompok KTNA yang saat ini seperti terkesan membiarkan KTNA Mati Suri karena sudah berlarut-larutnya proses Mosi Tidak Percaya kepada Ketua KTNA Kota Dumai yang sekarang. Ingat, Mosi tidak percaya itu sudah ditanda tangani oleh 5 Ketua Kecamatan dari 7 Kecamatan se Kota Dumai serta Diikuti tandatangan oleh 40 Pengurus KTNA Kota dari total 70 orang pengurus KTNA Kota.
Walaupun sebenarnya KTNA Provinsi Riau juga mandul dalam menyikapi mosi tidak percaya ini, Jangan sampai nanti hadir KTNA Perjuangan Kota Dumai sebagai bentuk aspirasi dari petani-petani yang terdzholimi. Kami berharap Kepala Dinas Pertanian mau dan mampu memfasilitasi Kegiatan Rembug Madya hingga Rembug Paripurna Luar Biasa KTNA Kota Dumai.
Edit ; Jumadi